Kamis, 09 Oktober 2014

AGRIBISNIS

Agribisnis adalah : bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. 

Istilah "agribisnis" diserap dari bahasa Inggris: agribusiness, yang merupakan portmanteau dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis). Dalam bahasa Indonesia dikenal pula varian anglisismenya,agrobisnis. Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya. Kegiatan budidaya merupakan inti (core) agribisnis, meskipun suatu perusahaan agribisnis tidak harus melakukan sendiri kegiatan ini. Apabila produk budidaya (hasil panen) dimanfaatkan oleh pengelola sendiri, kegiatan ini disebut pertanian subsisten, dan merupakan kegiatan agribisnis paling primitif. Pemanfaatan sendiri dapat berarti juga menjual atau menukar untuk memenuhi keperluansehari-hari. Dalam perkembangan masa kini agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri makanan saja karena pemanfaatan produk pertanian telah berkaitan erat dengan farmasi, teknologi bahan, dan penyediaan energi. 

1.     Budidaya
Mempelajari Pembibitan, Pembenihan, Pemeliharaan, sampai menuai hasil yang disatukan menjadi Pembudidayaan Tanaman Pertanian. Disini kita diajarkan bukan hanya sekedar pembudidayaan tanaman pertanian, tapi betul-betul dicari kelebihan dari masing-masing tanaman sehingga pada saat panen hasilnya sangat maksimal. Karena sejauh ini hasil pertanian di Indonesia masih kurang dimaksimalkan.
2.     Pemasaran / Ekonomi & Manajemen
Mempelajari bagaimana cara memasarkan dan me-manage hasil pertanian yang telah ada. Dengan kualitas yang baik berarti memiliki nilai ekonomi yang tinggi pula. Ini sebagai upaya para ilmuwan Agribisnis membantu pertanian Indonesia yang secara kualitas kurang maksimal. Dan disini pula mahasiswa Agribisnis dicetak untuk bisa ma-manage hasil pertanian agar hasil panen dan pendapatan petani bisa seimbang dan mensejahterakan petani. Maka dari itu di Agribisnis kita belajar Ekonomi, Manajemen serta ilmu-ilmu lain yang menunjang.
3.     Sosial dan Komunikasi
Agribisnis mempelajari ilmu sosial dan komunikasi yang aplikasi ilmu ini akan digunakan untuk memaksimalkan kemampuan lulusan Agribisnis di dunia pertanian terutama agar penyampaian pesan-pesan keilmuan yang dilakukan lulusan Agribisnis bisa diterima oleh semua kalangan pertanian mulai dari Buruh Tani, Pengusaha Tani skala kecil, Pengusaha Tani skala menengah, Pengusaha Tani skala besar, Pemerintah, dan Investor dalam maupun luar negeri. Dan mahasiswa Agribisnis akan terus dimaksimalkan kemampuan berkomunikasinya agar bisa menjadi lulusan yang berkualitas serta bisa betul-betul terjun dimasyarakat.
4.       Kewirausahaan
Dan yang menarik di Jurusan Agribisnis, kita mempelajari Kewirausahaan. Selain kemampuan pembudidayaan, pemasaran, manajerial, sosial dan komunikasi, mahasiswa Agribisnis pun dibantu untuk menjadi entrepeneur sehingga setelah lulus kita bisa memanfaatkan ilmu-ilmu yang telah kita pelajari selama kuliah.
Seperti yang sudah kita ketahui, jika ingin menjadi entrepreneur harus memiliki kompetensi yang  baik, nah kuliah di jurusan Agribisnis kita pasti punya ilmunya nih teman-teman. Dan jangan khawatir kita tidak punya pengalaman dalam beriwirausaha karena di Agribisinis juga pengaplikasian kewirausahaan cukup maksimal dilakukan mahasiswa-mahasiswanya.

Penempatan Kerja yang Dapat di Peroleh Lulusan Agribisnis:
1.      Pegawai Negeri Sipil (PNS) bidang Pertanian Kementrian, Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota.
2.      Tenaga Pengajar seperti Dosen.
3.      Peneliti di LIPI dan badan-badan peneliti lainnya.
4.      Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA).
5.      Badan Pusat Statistik (BPS).
6.      Dinas Koperasi.
7.      Bulog/Dolog.
8.      Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
9.      Di Perusahaan/BUMN.
10.  Bank Pemerintah/Swasta.
11.  Lembaga Keuangan, Asuransi.
12.  Perusahaan Pengadaan Sarana Produksi Pertanian.
13.  Lembaga Swadaya Masyarakat.
14.  Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD).
15.  Koperasi Unit Desa (KUD).
16.  Perusahaan Konsultan Agribisnis.
17.  Konsultan di Bidang pertanian.
18.  Membuka Usaha Pembibitan dan Pembuatan Pupuk atau Pestisida.
19.  Wirausaha seperti usaha kebutuhan Sandang, Pangan, Papan.
20.  Dan prospek-prospek kerja lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar