Kamis, 09 Oktober 2014

Asslamualakum..
Ini blog isinya ciri khas (Budaya, Makanan,dari daerah asalku)

letak daerah Tulungagung
Ini adalah cerita singkat tentang daerah ku. Mungkin daerahku ini terpencil atau sering orang dari luar Jawa Timur banyak belum tahu daerahku ini, dan  inilah cerita singkatku dari budaya, makanan, dan cirikhasnya:
1.      kebudayaan ciri khasnya yaitu :
·         Ulur-ulur,
·         Suroan,
·         tradisi temantin kucing,
·         peringatan IMPLEK.



budaya khas daerah Tulungagung
·         Jaranan,
·         Tiban,
·         Karawitan/campursari,
·         Reog Ponorogo,
·         Ketropak, seperti ketoprak Siswobudoyo.

ciri khas Tulungagung 
Bahasa Khas : Untuk penggunaan Bahasa Jawa baik itu di Tulungagung, Kediri, Blitar, Trenggalek, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, serta sekitar Bojonegoro dan Tuban (yang kesemuanya itu temasuk wilayah Jawa Timur bagian barat/kulonan), Bahasa Jawa yang digunakan pada umumnya sama yaitu Bahasa Jawa Alus, sama persis dengan Bahasa Jawa yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Misalnya Bahasa jawa ngoko : ora, piye, kowe, kuwi, kae, ben, ujuk-ujuk, di rasakne/dirasakke, bocah, panganane enak tenan, montore penak, lan liyo liyane.  Untuk pakaian adatnya pun di Tulungagung dan kota-kota tersebut diatas cenderung sama dengan pakaian adat Yogyakarta dan Jawa Tengah.  
Kerajinan/Industri khas :
·         Batik khas Tulungagung yaitu batik baronggong,
·         Marmer dan batu Onix, Tulungagung merupakan salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia. 
·         Kerajinan Kulit hewan, misalnya kerajinan dompet dari kulit, sabuk dari kulit, sandal dari kulit, dll. 
·       Kerajinan dari ijuk atau dari kulit kelapa, misalnya keset (pembersih kaki), sapu, dll. Kerajinan ini ada di Desa Plosokandang dan sekitarnya. 

batik Tulungagung
Wisata Kuliner
Tulungagung memiliki jajanan khas, yaitu:
Sate dan Gule Kambing, Sate Tulungagung berbeda dengan sate Madura dan sate Ponorogo, yang bumbunya mengandung kacang, tetapi memakai bumbu garam, merica, petis, kecap dan ditaburi irisan bawang merah dan daun jeruk. Sehingga rasanya memang khas Tulungagungan.
·         Nasi Lodho Tulungagung, Ayam dimasak kuah dengan bumbu kuning
·        Sredek, Makanan yang terbuat dari gethuk ketela putih putih, kemudian digoreng. Biasa dimakan dengan tempe goreng dan cabe mentah (sebagai lalap), adalah makanan khas Tulungagung selatan.
·         Kemplang, makanan yang terbuat dari ketela yang diparut dikasih bumbu-bumbu dibentuk pipih diatasnya dikasih kacang lotho lalu di goreng itu juga makanan khas tulungagung
·         Emping Melinjo, makanan ini terbuat dari biji blinjo yang dipipihkan
·         Kerupuk Gadung
·      Soto Ayam Kampung Tulungagung Warung terlaris ada di Sepanjang jalan Perempatan  Cuiri ke selatan
·         Nasi pecel Tulungagung
·         Sompil, Lontong diiris dicampur sayur lodeh
·             Lopis, makanan seperti lontong biasanya dicampur cenil, gethuk dikasih larutan gula merah
·         Cenil Yang dibuat dari tepung ketela digiligkan biasanya buat tambahan getuk
·    Kerupuk Rambak Tulungagung Produksi kulit sapi terbanyak di seputaran Botoran Panggungrejo kota, Sembung.
·        Gethuk, singkong rebus yang dihaluskan dan dicampur dengan gula ditaburi parutan kelapa diatasnya
·         Srondeng, parutan kelapa digoreng kadang-kadang buat campuran dendeng sapi
·         Jenang sabun Jenang yang dimakan kenyal
·         Jenang Grendol, makanan terbuat dari tepung kanji
·         Geti, terbuat dari wijen kadang-kadang dicampur kacang
·         Kopi Cethe, ampas kopi yang dijadikan bahan pengoles rokok
·         Punten Pecel, nasi ketan yang dibumbui dikasih santan dan ditumbuk halus
·         Brondong Ketan,
·         Capar Tape, tape yang terbuat dari ketela pohon, dicampur toge, kemudian disiram sambal pecel.
·       Glondhong Juruh,asli Sambitan, terbuat dari kukusan ketela pohon disiram juruh kental. (mantab)
·         Sego Bantingan Nasi yang sudah dibungkus dijual secara murah meriah.
·         jenang, cenil, geti

cenel khas Tulungagung

geti adalah makanan has tulungagung

Satu lagi kebudayaaan anak mudaa terbaru dari kota Tulungagung adalah “Nyethe.
Kabupaten Tulungagung sebagai sentral kopi khas, memberikan banyak sajian bubuk kopi yang bisa dijadikan untuk bahan bermain Cethe. Masyarakat Tulungagung menyebut bubuk kopi ini dengan sebutan “wedang kopi cethe”, sebuah ekspresi nama yang memang ditujukan untuk bermain Cethe. Biasanya para pengolah kopi ini mencapurkan banyak bahan-bahan tertentu yang tentunya menjadi rahasia para pemilik kedai kopi. Sebagian masyarakat menyebutnya dengan kopi ijo atau kopi hijau, bubuk kopi ini memang sangat halus dan sedikit berwarna hijau


Kegiatan Nyethe (sebutan untuk melukis bubukk kopi diatas kertas rokok) bervariasi caranya, salah satunya yakni dengan mengendapkan dahulu kopi yang sudah dibuat didalam gelas atau cangkir kecil sampai benar-benar mengendap ampasnya.  Air kopi yang ada pada gelas tersebut sedikit demi sedikit dituang ke tempat lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan endapan ampas kopi yang sempurna (halus dan banyak). Bahkan ada yang sampai melakukan dengan cara mengendapkan air kopi menggunakan kertas atau tisu, sehingga hasil endapan bisa didapatkan dengan baik.
Setelah endapan terkumpul, para pecinta Cethe melukiskan endapan tersebut dengan bantuan batang korek api kayu, atau dengan tusuk gigi. Bahan yang runcing dan halus memang dibutuhkan untuk mendapatkan goresan yang bagus. Endapan yang sudah diambil dengan batang tusuk gigi tersebut dioleskan atau dilukis diatas media kertas pada batang rokok, disinilah seni lukis Cethe mulai dilakukan. Lukisan yang dibuat kerap berbentuk semacam motig batik, tulisan, bahkan sampai bentuk realis wajah. Sungguh tradisi yang benar-benar unik dan butuh keahlian. Karena media yang digunakan kecil dan halus, bertindak kasar sedikit akan merobek kertas media Cethe.
Jika pelukis Cethe sudah membuat gambar yang dihasilkan, kemudian lukisan itu dikeringkan dahulu sampai benar-benar kering dalam artian tidak ada sisa air pada endapan bubuk kopi tersebut. Wah,sungguh rumit dan butuh ketelatenan yang tinggi demi mendapat hasil maksimal. Tradisi ini sangat mudah dijumpai di Tulungagung, bahkan beberapa waktu sempat diadakan pulan festival Nyethe, atau perlombaan untuk mencari hasil Cethe terbagus.
Ciri Khas Tulungagung 
Tulungagung adalah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa TimurIndonesia Bupatinya bernama Bapak  Sahri mulyo. Di daerah tulungagung terdapat gungung marmer yang merupakan gunung marmer terbesar  dan terletak terletak 154 km barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur  , karenanya tulungagung dijuluki juga dengan sebutan kota marmer atau onyx city.

Tulungagung menjadi sentra indurstri marmer yang terkenal di seluruh dunia. gunung tersebut terdapat di daerah Campurdarat, Tulungagung bagian selatan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar